Thursday 21 July 2011

Prinsip Keseimbangan Hardy-Weinberg



Prinsip keseimbangan Hardy-Weinberg menyatakan bahwa dalam suatu perkawinan (persilangan acak) maka frekuensi alil akan tetap sama dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Keseimbangan akan terjadi jika beberapa syarat terpenuhi, yaitu:
1.      Populasi perkawinan besar, beregregrasi normal
2.      Perkawinan terjadi secara acak
3.      Terisolasi dari populasi lainnya (tidak terjadi percampuran dengan populasi lainnya)
4.      Tidak ada pengaruh mutasi, migrasi dan seleksi.
5.      Tidak ada penghanyutan genetik (genetic drift).
6.      Meiosis normal.
Keseimbangan Hardy-Weinberg digunakan untuk melihat hubungan antara frekuensi gen dengan frekuensi genotip. Keseimbangan Hardy-Weinberg secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut:
p + q = 1
Pada kebanyakan organisme, setiap individu memiliki gamet yang terdiri dari sepasang gen (diploid) yang tersusun secara acak. Hubungan antara frekuensi gen dengan frekuensi genotipe pada suatu individu dapat dijelaskan dengan tabel berikut :


Gen
Genotip

A1
A2
A1A1
A1A2
A2A2
Frekuensi
p
q
P
H
Q

dimana p + q = 1, sehingga P + H + Q = 1. Kemudian hubungan yang terjadi antara frekuensi gen dengan frekuensi genotip pada individu dapat dirumuskan: 
p = P + ½ H
q = Q + ½ H

Hubungan antara frekuensi gen dengan frekuensi genotip merupakan hal yang penting karena banyak penarikan kesimpulan mengenai genetik populasi dan genetik kuantitatif bergantung kepada hubungan kedua frekuensi ini. Hubungan yang terjadi adalah: jika frekuensi gen dua alel diantara tetua adalah p dan q, kemudian frekuensi genotip pada keturunannya adalah p2, 2pq, dan q2, maka :


Gen tetua
Genotip keturunan

A1
A2
A1A1
A1A2
A2A2
Frekuensi
p
q
p2
2pq
q2



·         Perubahan Frekuensi Gen
Perubahan frekuensi gen pada suatu populasi dapat diakibatkan oleh dua jenis proses, yaitu systematic processes dan dispersive process. Systematic processes cenderung merubah frekuensi gen dalam cara-cara yang masih dapat diperkirakan baik arah maupun jumlahnya. Sedangkan dispersive process muncul pada populasi kecil sebagai akibat dari sampling, dan dapat diprediksi jumlahnya namun arahnya tidak dapat diprediksi.Ada tiga jenis systematic processes, yaitu migrasi, mutasi, dan seleksi. 

2 comments: