Tuesday 5 July 2011

PERAN PEMULIAAN TANAMAN DALAM DIVERSITAS GENETIK


Diversitas genetik merupakan sumber informasi penting dalam bidang pemuliaan tanaman. Informasi diversitas genetik diperlukan para pemulia untuk mengembangkan tanaman yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Selain itu diversitas genetik juga diperlukan untuk mempertahankan produksi pada tanaman dan perakitan tanaman tahan cekaman biotik dan abiotik. Peningkatan diversitas genetik merupakan hal yang penting untuk dilakukan karena dapat meningkatkan kesempatan untuk pengembangan spesies lebih lanjut. Faktor seperti urbanisasi dan pergantian pertanian tradisional dengan metode industri modern dapat  mengurangi diversitas biologi. Hal ini juga berarti keseluruhan diversitas genetik pada tanaman juga berkurang.
Sistem dan metode pemuliaan tanaman saat ini memegang peranan penting dalam pengaturan luasnya diversitas genetik tanaman. Pemuliaan tanaman dapat mempersempit diversitas genetik dalam penerapannya, misalnya jika dilakukan seleksi terus menerus tanpa memperhatikan sifat atau karekter penting lainnya yang terdapat pada tanaman. Selain itu, banyaknya penggunaan varietas baru oleh pertanian komersial menggantikan varietas tradisional mengakibatkan berkurangnya diversitas genetik varietas lokal, sehingga informasi penting seperti produksi hasil berbagai varietas juga menghilang. Oleh karena itu, dibutuhkan metode yang tepat agar tidak terjadi kehilangan maupun penurunan diversitas  genetik pada tanaman, salah satu cara yang ditempuh yaitu dengan melakukan pengumpulan plasma nutfah dan data koleksi.
Pemuliaan tanaman, baik classical ataupun modern breeding, diperlukan dalam pengumpulan informasi diversitas genetik tanaman. Informasi yang diperoleh ini nantinya dapat dipergunakan untuk pemetaan gen dan marker assisted selection dalam perakitan kultivar baru. Classical breeding  mengestimasi diversitas genetik berdasarkan penampilan fenotipik tanaman meliputi data penampilan morfologi, agronomi, dan biokimia. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan berbagai metode statistika, seperti heritabilitas. Akan tetapi penggunaan metode berdasarkan penampilan fenotipik ini membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan waktu yang lama untuk memperoleh kesimpulan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dikembangkan teknik marka molekular (modern breeding) untuk mengestimasi diversitas genetik berdasarkan perbedaan panjang basa atau ukuran fragmen DNA yang ditunjukkan oleh marka. Teknik marka molekular dapat menganalisis keragaman genetik pada individu tanaman dalam waktu yang lebih singkat. 

No comments:

Post a Comment